Sebagai alumni asrama tercinta ini, udah sewajarnya dong saya mengabadikan tempat ini lewat tulisan saya. :D
Namanya Asrama Puteri Riau Yogyakarta, ngga ada nama spesifik terkait penamaan asrama kami ini. Ngga seperti nama asrama daerah lainnya, semisal Asrama Puteri Sumbar "Bunda Kandung", atau Asrama Kaltim "Mangkaliat". Asrama kami cukup disebut Asrama Puteri Riau atau ASPURI untuk mempermudah penyebutannya.
Sebelumnya sempat bingung nyari referensi sejarah dan kapan berdirinya aspuri ini. Alhamdulillah, Ketua Aspuri periode 2013-2014, Nurul Hasanah, mau berbaik hati mengirimkan filenya (terimakasih adek :*).
#Asal muasal Aspuri
Konon, tahun 1960 (belum tau dunia saya :P) Pemrov Riau membeli dua bangunan tua, satu di daerah Bintaran Tengah No.2 yang kemudian dibangun Asrama Putera Riau, dan yang satu lagi di daerah Jalan RW. Monginsidi (dulu namanya Jalan Cemoro Jajar, karena dulunya pohon cemara tumbuh berjeje disepanjang jalan itu) No.10, dibangun untuk Asrama Putri Riau.
Jaman dulu itu, harga bangunan tua untuk dibangun aspuri itu harganya Rp350ribu. Iyah, dulu segitu itu udah mahal banget loh. Katanya lagi nih, konon bangunan tua itu adalah milik Belanda, yang dibuat sekitar tahun 1902, kebayang ngga sih tuanya (agak horor gitu jadinya :P). Jadi, tahun 2013 ini, bangunan aspuri udah berumur 111 tahun (gilak ga tuh, pantes hawanya beda)
Aspuri udah mengalami beberapa kali perbaikan, yakni tahun 1980/1981. terus tahun 1994/1995. tahun 2000/2001, tahun 2005/2006, rusak karena gempa jogja waktu itu dan terakhir tahun 20011. Perbaikan yang terus dilakukan, bukan tidak merubah bentuk bangunan. Tahun 2005/2006 lah, perbaikan dilakukan secara total. Aspuri yang dulunya berupa bangunan dengan model kuno dan berbentuk bangunan Belanda, dan cuma meiliki 9 kamar, sekarang telah disulap menjadi bangunan megah dua lantai yang meiliki 23 kamar tidur, dengan model lebih modern.
Terakhir tahun 2013 ini, perbaikan dan penyempurnaan Aspuri tetap dilakukan. Saya jadi teringat, awal-awal saya tinggal di aspuri. kalau ngga salah tahun 2010. Keadaan waktu itu sangat mengenaskan. Gimana ngga coba, tiap hujan datang, kamar warga rata-rata banjir. Karena apa? karena atapnya bocor. Belum lagi atap yang sering roboh (iya bener-bener jatuh atapnya). Kalau hujan datang, satu asrama itu gotong royong ngepel. Menyedihkan, tapi punya sejuta kesan buat kami.
Tapi, berkat perjuangan dan kegigihan Ketua kita waktu itu, rianti Gustina (Sekarang udah jadi guru di Rengat, Indragiri Hulu), dengan perjuangan berliku-liku, meski sering diomelin pemda, bolak balik Jogja-Riau, akhirnya jadilah di renovasi aspuri tercinta kami ini.
A. Sejarah Singkat Asrama Putri Riau
Yogyakarta
Bangunan yang
dikenal dengan nama Asrama Putri Riau Yogyakarta disingkat dengan ASPURI adalah
milik pemerintah provinsi Riau. Pada tahun 1960 Pemerintah Provinsi Riau
membeli sepasang bangunan tua yang selanjutnya dikenal dengan nama Asrama Putra
Riau Yogyakarta di Jl. Bintaran Tengah No. 2 dan Asrama Putri Riau Yogyakarta
di Jl. Cemoro Jajar No. 10 (sekarang nama Jl nya berubah menjadi Jl. RW.
Monginsidi No. 10). Pada waktu itu Asrama Putri Riau Yogyakarta dibeli dengan
harga Rp. 350.000 (Tiga ratus lima puluh ribu rupiah). Tentunya keberadaan
Ikatan Pelajar Riau dan orang tua (keluarga) Riau di Yogyakarta berperan besar
dalam pengadaan asrama ini.
Menurut
sejarahnya bangunan ini adalah milik Belanda. Bangunan ini dibangun sekitar
tahun 1902. Jadi, pada tahun 2013 ini. bangunan ini sudah berumur sekitar 111
tahun. Bangunan Asrama Putri Riau ini sudah mengalami beberapa kali perbaikan
yaitu pada tahun 1980/1981, tahun 1994/1995, tahun 2000/2001, tahun 2005/2006
dan terakhir kali pada tahun 2011. Perbaikan pada tahun 2005/2006 bangunan ini
berubah total, yang dulunya berbentuk bangunan Belanda yang hanya mempunyai 9
kamar tidur sekarang berubah menjadi 23 kamar tidur dan bangunannya tidak
berbentuk bangunan Belanda lagi.
Asrama Putri
Riau Yogyakarta adalah lembaga semi otonom yang pengelolaannya diserahkan
kepada pengurus dan anggota/warga Asrama Putri Riau Yogyakarta. Pengurus Asrama
Putri Riau Yogyakarta bertanggung jawab kepada anggota/warga Asrama Putri Riau
Yogyakarta. Anggota/warga Asrama Putri Riau Yogyakarta adalah anggota
komisariat yang tergabung kedalam organisasi Ikatan Pelajar Riau Yogyakarta
(IPRY) yang telah memenuhi syarat-syarat untuk menjadi anggota/warga Asrama
Putri Riau Yogyakarta.
B. Sejarah kepengurusan
Secara umum
dalam penyusunan atau pembentukan pengurus Asrama Putri Riau Yogyakarta periode
2013/2014 berawal dari hasil keputusan Musyawarah Tahunan Anggota Asrama Putri
Riau Yogyakarta pada tanggal 13-14 April 2013, yang telah menghasilkan kami
sebagai formatur. Melalui rapat pada tanggal 21 April dibantu oleh made
formatur, maka terbentuklah pengurus Asrama Putri Riau Yogyakarta periode
2013/2014 dan dilantik oleh penasehat Asrama Putri Riau Yogyakarta dan
disaksikan oleh ketua IPRY pada tanggal 1 Juni 2013. Masa jabatan kepengurusan
Asrama Putri Riau Yogyakarta yang kami emban kurang lebih satu tahun guna
merealisasikan program kerja yang telah direncanakan.
C. Kepengurusan
Kepengurusan
hanyalah sebuah tim yang bekerja untuk suatu komunitas yang mempunyai tujuan.
Kepengurusan ditunjuk oleh warga sebagai tim yang dipercaya mampu menjalankan
segala prosesi dalam mencapai tujuan bersama yang secara verbal dijelaskan
dalam program kerja yang ditawarkan.
Pengurus dan
warga adalah satu kesatuan yang utuh, yang tidak dapat dipisahkan dalam
mencapai tujuan Asrama. Kesadaran dan rasa memiliki yang tertanam dalam diri
pribadi setiap individu sangat dibutuhkan. Bermula dari rasa memiliki dan
kesadaran itulah akan muncul suatu etos kerja yang selanjutnya menimbulkan
kerjasama yang baik antara pengurus dan warga Asrama Putri Riau Yogyakarta.
Selama periode kepengurusan ini, terbentuk kepengurusan yang cukup solid antara
ketua, sekretaris, bendahara, koordinator dan staf dari setiap divisi.**