Jumat, 19 Februari 2016

Ayo Ramai-Ramai ke Pulau Penyengat


Besok, atau tepatnya Sabtu (20/2), bisa dipastikan pulau yang tepat berada di seberang Tepilaut Tanjungpinang ini akan ramai dikunjungi. Ada apa? Rupanya akan digelar helatan akbar yang ditaja demi menduniakan pulau yang digunakan sebagai mas kawin yang diberikan oleh Sultan Mahmud Marhum Besar, Sultan Riau periode 1761—1812 M, kepada Engku Putri Raja Hamidah, putri dari Raja Haji Fisabilillah.


***
Pemerintah Kota Tanjungpinang, utamanya Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Tanjungpinang sebulan terakhir ini tampak sibuk. Ternyata benar, akan digelar kenduri besar di satu pulau sejuta sejarah, yaitu Pulau Penyengat.

Adalah Festival Pulau Penyengat (FPP) yang dijadwalkan digelar selama lima hari di pulau Indera Sakti yang berada tepat di muka Tanjungpinang itu, dimulai 20-24 Februari 2016. Itu berarti besok (hari ini, read) adalah hari pembukaan. 

Sejak jauh hari, gaung-gaung pelaksanaan telah dibunyikan melalui corong-corong media. Baik media lokal, nasional bahkan konon telah dikabarkan kepada negara jiran. Upaya itu sepertinya membuahkan hasil. Sebab, lebih dari 1350 peserta akan mengikuti 20 perlombaan yang digelar dalam FPP.

Karena publikasi yang intens, enam negara jiran, yaitu Malaysia, Singapura, Thailand, Australia, Filipina dan Brunei Darussalam, turut mengirimkan peserta untuk meramaikan FPP. Dan tentu saja berharap memboyong predikat juara. 

Yang menarik, hampir semua jenis kegiatan yang diperlombakan merupakan perlombaan tradisional bercita rasa melayu. Lomba jong, lomba sampan layar, lomba layang-layang, lomba kuliner melayu, lomba ngambat itik, lomba pukul bantal, lomba renang tradisional, lomba gasing, lomba sampan dayung, lomba pidato sadar wisata wisata, lomba melukis, lomba cerdas cermat pantun, lomba penyajian sejarah, lomba gurindam, klinik sastra, lomba fashion show busana melayu, lomba membaca puisi, lomba fotografi, lomba pompong hias dan lomba becak hias, akan menjadi tontonan warga Tanjungpinang lima hari ke depan.

Ada alasan tersendiri kenapa Pulau Penyengat menjadi lokasi terpilih. Pertama, Pulau Penyengat termasuk destinasi pariwisata unggulan daerah Kota Tanjungpinang. Selain itu, Pulau Penyengat sangat melegenda dan dikenal dengan sebutan Pulau Penyengat Indera Sakti atau pulau mas kawin. Kemudian, Pulau Penyengat juga pernah menjadi pusat kerajaan melayu Riau-Lingga. Juga, terdapat dua makam pahlawan nasional, yaitu Raja Haji Fisabilillah yang merupakan pahlawan nasional di bidang bahari dan cucunya Raja Ali Haji yang merupakan pahlawan nasional di bidang bahasa, sekaligus penulis kitab pengetahuan bahasa. Nah kitab tersebut yang selanjutnya dijadikan dasar bahasa Indonesia. Menarik bukan?!

Banyaknya agenda perlombaan itu, membuat saya tak akan betah berlama-lama berada di nyamannya kasur kamar. Mumpung besok hari Sabtu, saatnya (me) libur (kan diri), dan mengisi cakrawala diri dengan hal baru. Mana tahu besok cerita yang kemudian bisa dibagikan dalam bentuk tulisan. Siapa tahu. ***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar